TUGAS UNTUK NILAI PRODUKTIF Multimedia KELAS XI MM2

1. Carilah Artikel Yang Menjelaskan Pengertian Produser Secara Luas ?

2. Secara garis besar, tugas dan tanggung-jawab seorang Manajer Produksi adalah ?

3.
Carilah Artikel Yang Menjelaskan seorang manajer produksi /operasi dituntut untuk mempunyai sedikitnya dua kompetensi

4. Carilah Artikel Pengertian Media Komunikasi dan Audio-Visual

Jawaban Di Tulis Di Kotak Komen Di Bawah Soal Ini,Serakan Nama Anda,Serta cantumkan sumber dari artikel jawaban anda,....terima kasih

Sinopsis, Naskah/Skript, Shooting Skript/Skenario

Multimedia Kelas XI

Sinopsis, Naskah/Skript, Shooting Skript/Skenario

Oleh : Cepi Riyana

Penulisan Naskah Film dan Video

Penulisan naskah secara teoritis merupakan komponen dari pengembangan

media atau secara lebih praktis merupakan bagian dari serangkaian kegiatan

produksi media melalui tahap-tahap perencanaan dan desain pengem-

bangan, serta evaluasi.

Seperti halnya penulisan pada umumnya, penulisan untuk naskah film

maupun video ini juga dimulai dengan identifikasi topik atau gagasan. Dalam

pengembangan instruksional, topik maupun gagasan ini dirumuskan dalam

tujuan khusus kegiatan instruksional atau pembelajaran. Konsep gagasan,

topik, maupun tujuan yang khusus ini kemudian dikembangkan menjadi

naskah dan diproduksi menjadi program film atau video.

Dalam praktek, rangkaian kegiatan untuk mewujudkan gagasan menjadi

program film atau video ini secara bertahap dilakukan melalui pembuatan

sinopsis, treatment, storyboard atau perangkat gambar ceritera, skrip atau

naskah program dan skenario atau naskah produksi. Naskah merupakan

persyaratan yang harus ada untuk suatu program yang terkontrol isi dan

bentuk sajiannya (bandingkan dengan program 'live' yang diambil begitu saja

apa adanya meskipun dapat direka rambu-rambu pengendaliannya).

Bagi pembuat film dokumenter tentang alam atau kehidupan binatang seperti

yang sering kita lihat pada Discovery Chanel, perencanaan produksi berupa

naskah terkadang tidak perlu dibuat dari awal, namun sering terjadi naskah

dibuat setelah stock shoot diperoleh. Tidak demikian halnya untuk pembuatan

program video pembelajaran dan program film pada khususnya.

Dalam pembuatan film dan video pembelajaran posisi naskah sangat

diperlukan seperti pentingnya perencanaan mengajar (baca : satpel) dalam

kegiatan KBM. Artinya film pendidikan mengandung misi pendidikan dan

pembelajaran yang harus diukur tingkat keberhasilannya, oleh sebab itu

naskah mutlak diperlukan, disamping tahapan-tahapan lain dalam

keseluruhan kegiatan produksi video

Secara garis besar, terdapat tiga kegiatan utama dalam memproduksi

program video yaitu tahap pra produksi, produksi dan pasca produksi. Pra

produksi adalah kegiatan-kegiatan awal sebelum kegiatan inti berupa

pengambilan gambar dimulai. Meski demikian kegiatan pra produksi cukup

penting untuk dilakukan, sebab produk dari kegiatan pra produksi ini akan

menghasilkan naskah yang siap di produksi sebagai pedoman untuk semua

pihak, yaitu pemain, sutradara, editor, kameramen, pencatat adeganproduser dan kru lainnya yang terlibat dalam pembuatan film.


Gambar Tahap Kegiatan Produksi

Dalam Pra produksi, sebelum kegiatan penulisan naskah, dilakukan terlebih

dulu identifikasi program. Identifikasi program juga merupakan kelanjutan

dari beberapa analisa yang dilakukan terhadap kegiatan produksi video yaitu

: identifikasi kebutuhan, materi, situasi, penuangan gagasan dll. Isi dari

Identifikasi program meliputi :

1. Judul Program: berisi tentang judul/tema program yang dirumuskan

dengan kalimat yang singkat, padat, menarik.

2. Tujuan / Kompetensi : Dirumuskan dengan jelas, Pada rumusan tujuan

ini perlu dituliskan tujuan umum yang ingin dicapai oleh sasaran setelah

mengikuti program ini..

3. Pokok Bahasan : Penulisan pokok bahasan dilakukan terutama program

video yang dibuat berupa video pembelajaran (instructional video/film)

yang secara langsung mengacu pada kurikulum yang sudah ada. Jika

video yang dibuat adalah film pendidikan, penulisan pokok bahasan dapat

dituliskan atau tidak.

4. Sub Pokok Bahasan :Penulisan sub pokok bahasan ini juga dilakukan

terutama program video yang dibuat berupa video pembelajaran

(instructional video/film) yang secara langsung mengacu pada kurikulum

yang sudah ada,.

5. Sasaran : sasaran adalah “Target Audience” yang menjadi sasaran

utama program ini. Dalam penulisannya mesti dituliskan secara jelas

untuk siapa, misalnya untuk siswa SLTP, atau untuk Siswa Sekolah Dasar

atau untuk umum.

6. Tujuan Khusus/Indikator : Apabila program video yang dibuat diambil

dari kurikulum maka tujuan atau indikator yang diharapkan perlu dituliskan

secara jelas.

Dalam tulisan ini tidak akan diuraikan secara lengkap tahap produksi dan

pasca produksi, tetapi lebih terfokus pada kegiatan pra-produksi.

Secara terminologi istilah naskah sama artinya dengan skript dan skenario sama

dengan shooting skript.

1. Sinopsis.

Dalam praktek, sinopsis ini diperlukan untuk memberikan gambaran

secara ringkas dan padat tentang tema atau pokok materi yang akan

digarap. Tujuan utamanya adalah mempermudah pemesan menangkap

konsepnya, mempertimbangkan kesesuaian gagasan dengan tujuan yang

ingin di capai dan menentukan persetujuannya.

Dalam istilah yang lebih sederhana sinopsis dapat diartikan sebagai

ringkasan cerita. Konsep sinopsis juga sering digunakan untuk kegiatan

seni yang lain, misalnya dongeng, cerita bersambung, komik, pementasan

teater, novel, media audio, media slide dan sebagainya. Pada dasarnya

konsep sinopsis untuk film/video hampir sama dengan istilah siposis untuk

yang lainnya. Dalam penulisannya, tidak diuraikan dengan kalimat yang

panjang tetapi cukup beberapa kalimat saja, namun tercakup didalamnya :

tema, even dan alur yang dikemas dengan kalimat yang sederhana dan

mudah di pahami.

Contoh Sinopsis.

Contoh-1

"Episode menggambarkan suatu kecelakaan kapal 'Impian'. Dua orang,

seorang kakek dan cucu gadisnya, berhasil menyelamatkan diri ke pantai

pulau karang".

( Film : “Terdampar di Pulau Karang".)

Contoh-2

“Visualisasi video ini memperlihatkan proses pembuatan patung realistik

(patung kepala manusia) dengan teknik cetak ulang atau cor bagan

semen. Dimulai dengan pengenalan alat dan bahan, desain, pembuatan

model, pembuatan cetakan, pengecoran, penyempurnaan dan

penyelesaiaan akhir.

(film pembelajaran Judul : Patung realistik Dengan Bahan Semen)

Contoh-3

Film ini menggambarkan perjuangan seorang lelaki muda yang berusaha

bertahan hidup dan berusaha keluar dari sebuah pulau terpencil akibat

kecelakaan pesawat terbang, hingga akhirnya dia selamat.

(film Layar Lebar “Case Away”).

2. Treatment.

Agak berbeda dengan sinopsis, treatment mencoba memberikan uraian

ringkas secara deskriptif (bukan tematis) tentang bagaimana suatu

episode ceritera atau rangkaian peristiwa pembelajaran (instructional

event) nantinya akan digarap. Kalau pada sinopsis penulisannya dibuat

sedemikian singkat, akan tetapi dalam treatment semua alur cerita yang

akan ada dalam video tersebut diuraikan dari awal kemunculan gambar

sampai program berakhir diuraikan secara deskriptif. Secara sederhana,

penulisan treatmen sama dengan kita menceritakan kembali pengalaman

menonton film kepada orang lain, dimana kita bercerita bagaimana

kronologis jalan cerita film tersebut. Namun demikian dalam pembuatan

storyboard belum menggunakan istilah-istilah teknis dalam teknik video,

penggunaan istilah teknis baru dilakukan pada pembuatan shooting skript.

Sebagai ilustrasi pembanding, di bawah ini akan anda lihat suatu tratment

yang dikembangkan dengan tema yang sama.yaitu "'Terdampar di Pulau

Karang".

Contoh Treatment

"Ceritera diawali dengan fajar menyingsing di ufuk timur sebuah pulau

karang yang, sepi dan gersang. Di kejauhan masih nampak samar-samar

bangkai, kapal "Impian" yang terdampar. Dua Bosak tubuh kelihatan

bergelantungan pada sebilah papan yang terapung-apung tidak jauh dari

temp at kejadian. Dengan susah payah mereka, mulai berenang-renang

menempuh gelombang dan berjalan tersuruk-suruk menuju pantai pulau

karang yang gersang diiringi gemericiknya riak gelombang air laut yang

kini telah mulai reda, dan seterusnya".

Contoh Storyboard pembelajaran :

Judul : Patung Realistik Dengan Bahan Semen

Visualisasi diawali dengan penayangan judul program, kemudian tampak

ruang studio patung yang memperlihatkan berbagai jenis patung, khusus

pada patung yang dibuat dari bahan semen ditayangkan lebih lama.

Setelah itu, tayangan berganti pada alat-alat dan bahan-bahan yang ada

disekitar studio, ditata dengan rapi di atas meja peraga. Berikutnya kata

pengantar disampaikan oleh presenter pengetahuan dasare-dasar

mematung dan langkah-langkah mematung. Visualisasi berikutnya

sebagai kegiatan ini ditayangkan peragaan oleh presenter tentang cetak

ulang atau teknik cor. Kegiatan ini ini diawali dengan kegiatan desain,

pembuatan model, cetakan, pengecoran, hingga penyempurnaan dan

Rangkaian kejadian seperti dilukiskan dalam treatment tersebut kemudian

divisualkan dalam perangkat gambar atau sketsa sederhana pacta kartu

berukuran lebih kurang 8 x 12 em. Tujuan pembuatan storyboard ini

antara lain adalah untuk melihat apakah tata urutan peristiwa yang akan

divisualkan telah sesuai dengan garis ceritera (plot) maupun sekuens

belajarnya. Di samping itu juga untuk melihat apakah kesinambungan

(kontinuitas) arul ceriteranya sudah lancar. Storyboard juga dapat di

pergunakan sebagai moment-moment pengambilan (shots) menggantikan

apa yang lazim disebut "shooting breakdown". Bagi sebagian pembuat

film terkadang storyboar tidak dilakukan, cukup diakomodasi dalam

naskah atau skrip. Storboard ini terlebih diperlukan dalam pembuatan

media sound slide dan pembuatan film animasi.

4. Skrip atau naskah program.

Keterangan-keterangan yang didapat dari basil eksperimen coba-coba

dengan storyboard tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk skrip atau

naskah program menurut tata urutan yang dianggap sudah benar. Dalam

pembuatan program film maupun video, skrip atau naskah program irii

merupakan daftar rangkaian peristiwa yang akan dipaparkan gambar demi

gambar dan penuturan demi penuturan menuju tujuan perilaku belajar

yang ingin dicapai. Format penulisan skrip untukprogram film dan program

video pacta prinsipnya sarna, yaitu dalam bentuk skontro atau halaman

berkolom dua; sebelah kiri untuk menampilkan bentuk visualisasinya

dansebelah kanan untuk segal a sesuatu yang berhubungan dengan

suara termasuk dialog, narasi, musik maupun efek suara. Tujuan utama

suatu skrip atau naskah program adalah sebagai peta atau bal1an

pedoman bagi sutradara dalam mengendalikan penggarapan substansi

materi ke dalam suatu program. Karena itu skrip yang baik akan

dilengkapi dengan tujuan, sasaran, sinopsis, treatment. Yang terpenting

dalam sebuah storyboar termuat unsur video dan audio, memudahkan

bagi pemain, sutradara danka meramen dalam kegiatan latihan dan

persiapan shooting. Para pemain yang berperan dalam video tersebut

menghapalkan naskah dan dialog berdasarkan naskah.