Materi Produktif Multimedia Kelas XI Hari Jum'at 28 & Sabtu 29 Januari 2011

III. Pengambilan Gambar

Cara pengambilan gambar dapat disesuaikan tergantung pada event yang sedang berlangsung. Sudut pengambilan gambar sangat berpengaruh Terhadap penilaian penonton


Posisi Normal, Cara pengambilan gambar ini digunakan untuk Kejadian yang biasa / normal.

Low Angle

Pengambilan gambar dengan posisi kamera dibawah subyek. Dalam sebuah dialog maupun adegan, posisi ini biasanya bertujuan untuk menggambarkan subyek yang kuat, angkuh, dan lebih berkuasa. Penggunaan fungsi zoom dan start/stop record berada di handle atas kamera

High Angle

Pengambilan gambar dengan posisi kamera lebih diatas daripada subyek. Dalam sebuah dialog maupun adegan, posisi ini bertujuan untuk menggambarkan subyek yang lemah, tidak berdaya.

Biasanya ketika juru kamera berdesakan dengan banyak orang, menggunakan cara ini Untuk mendapatkan gambar yang stabil dan tidak goyang, sebaiknya untuk moment statis menggunakan Tripod kamera yang sesuai. Trik lain bila dalam keadaan darurat biasanya dengan menyangga dengan tangan diatas meja.













DASAR - DASAR VIDEOGRAFI ( XI MULTIMEDIA )

MODUL PENGENALAN KAMERA MD-10000

Deskripsi Kamera :

Panasonic MD 10000

Spesifikasi :

+ 3CCD Camera System

+ Crystal Engine

+ Shoulder-Type Design

+ One Touch Navigation

+ Manual Focus Ring

+ 0 lux colour night view

+ 10x optical zoom

+ 500x digital zoom

+ Super image stabilizer

+ DV IN/OUT Terminal

+ 5-mode programme AE: sports, portrait, low light, spot light, and surf & snow

+ SP/LP recording

+ Back light compensation

+ Cinema mode (16:9 aspect ratio)

+ Infra-red remote controller


I. BAGIAN KAMERA

1 : Ring Fokus

2 : Sensor White Balance

3 : Lampu Tanda Record

4 : Sensor Remote Control

5 : Lensa

6 : Pelindung Lensa

7 : Sekrup Pengunci Pelindung Lensa

8 : Switch Mode (Camera / VCR)

9 : Mode Selector (Auto / Manual / Focus)

10 : Tombol Penunjuk / Kursor

11 : Tombol Power LCD

12 : Tombol Menu

13 : Pelindung Mata

14 : Layar Display Kecil

15 : Layar LCD Monitor

16 : Tombol Pembuka LCD Monitor

17 : Tombol Reset

18 : Pengatur Fokus Display Kecil

19 : Speaker

20 : Dudukan peralatan External (Microphone / lampu)

21 : Microphone internal (Stereo)

22 : Socket External Mic

23 : Pengatur Zoom

24 : Sabuk Penahan Tangan






25 : Kait Penahan Tali Bahu

26 : Pengatur Zoom tambahan

27 : Tombol Record

28 : Tombol Pelepas Baterai

29 : Tempat Baterai

30 : Socket Headphone

31 : Tempat Kaset

32 : Cover Kompartemen kaset

33 : Tombol pembuka

34 : Socket Input Power DC

35 : Terminal DV (digital video)

36 : Socket S-Video Output

37 : Socket Video Output

38 : Socket Audio Output

39 : Lampu Indikator Power

40 : Tombol Recording

41 : Switch On/Off

42 : Dudukan Tripod


II. MENGOPERASIKAN KAMERA


1. Memasang Kaset

Geser Tombol OPEN /

EJECT hingga kompartemen

Terbuka







Masukkan Kaset, Perhatikan

Arah posisi kaset.












Tekan besi bagian dalam Untuk memasukkan kaset. Tunggu hingga mekanik /Head motor berhenti bergerak.

Tutup bagian luar dari Kompartemen kaset.




2. Menghidupkan Kamera






Saklar posisi “ON” Saklar “OFF”

3. Memilih Mode Kamera / Playback


Pilih mode “CAMERA” untuk melakukan pengambilan gambar (Shooting)

Pilih mode “VCR” untuk preview hasil pengambilan gambar.


4. Setting Kamera

Setting Kamera MD 10000 sangatlah mudah, Karena semua tombol ter

integrasi dalam satu bagian saja (10). Hanya diperlukan ketelitian dalam

menekan tombol yang ada. Struktur kedalaman menu dapat dilihat pada

gambar di bawah. Perhatikan posisi saklar geser AUTO/MANUAL/FOCUS

(9).

Berikut adalah switch (8) pada mode “CAMERA”




















Berikut adalah switch (8) pada mode “VCR”












5. Menggunakan fungsi “MENU” (12)

Tekan tombol “MENU”







Pilih menu yang akan di seting dengan tombol atas/bawah







Tekan tombol tengah / kanan untuk menuju sub menu

Tekan tombol “MENU” untuk kembali ke menu awal

6. Mikrofon Eksternal

Setelah memasang Microfon kedalam dudukannya, maka langkah

selanjutnya adalah memasukkan jack speaker ke port yang telah tersedia.








Perhatikan posisi saklar OFF/MONO/STEREO, indikator baterai dan saklar

WIN CUT OFF/O

Untuk mengatur tingkat sensitif dari microfon bisa dilihat pada langkah berikut:









AGC : Auto Gain Control (Setting automatic kepekaan mic) Jika dalam posisi [AUTO] : maka AGC akan aktif [SET+AGC] : Tingkat kepekaan diatur dengan tetap mempertahankan AGC tetap aktif [SET] : Tingkat kepekaan mic diatur dengan cara manual

Tekan tombol kanan / kiri untuk menyesuaikan tingkat kepekaan mic secara manual.



7. Mengatur Warna alami (White Balance)

Setting AUTO pada kamera terkadang tidak menghasilkan warna yang alami, untuk itu diperlukan setting manual untuk mengatur warna alami dari obyek. Sebagai patokan warna maka dipilih warna putih sebab warna putih merupakan gabungan dari semua warna yang ada.Gunakan tutup lensa kamera MD sebagai patokan warna putih. Setelah stand by pada mode CAMERA Posisikan saklar pada posisi MANUAL

Tekan tombol bawah hingga indikator White Balance terlihat (AWB, dst)








Tekan tombol kiri / kanan untuk seleksi pilihan mode.
1) Seting Auto White Balance

2) Mode Indoor (untuk penggunaan dalam ruangan minim cahaya
dengan cahaya lampu bolam (kuning)
3) Mode Outdoor

4) Mode Manual





Setelah memilih mode Manual white balance, arahkan kamera ke benda berwarna putih polos. Tekan tombol navigasi bagian tengah dan tahan. Logo Manual White Balance akan berkedip-kedip menyesuaikan gambar. Jika Logo selesai berkedip, maka settingan tersebut sudah sesuai dengan warna alami obyek tersebut. Lakukan proses ini sekali lagi untuk memastikan tingkat akurasi warna.








Untuk Uji Kompetensi Keahlian 2010-2011 Untuk Multimedia

Untuk Uji Kompetensi Keahlian 2010-2011 terdapat 3 soal pilihan yaitu :

  • Paket 1 : Pembuatan web tentang Pendaftaran Peserta Didik Baru online, yang berisikan informasi dan form pendaftaran online (Web Dinamis)
  • Paket 2 : Pembuatan company profile dari sebuah perusahaan (CD Interaktif-autorun)
  • Paket 3 : Pembuatan CD Pembelajaran Interaktif, materi pelajaran dan soal-soal latihanmata pelajaran multimedia

Lebih lengkap silahkan di download :

Tugas Hari Sabtu ,22 Januari 2011 ( Kelas XI MM 2 )

1. Fungsi tombol zoom pada kamera digital adalah..

2. Sebutkan pengertian dari kamera digital, dan apa kelebihan dari kamera digital dibandingkan dengan kamera analog..

3. Pengaturan cahaya masuk pada kamera digital dilakukan pada settingan..

4. Alat untuk menghubungkan kamera digital ke komputer adalah..

5. Aperture pada kamera merupakan...

6. Shutter speed berfungsi untuk...

7. Tingkat sensifitas pencahayaan pada kamera digital di ukur dengan menggunakan...

8. Untuk meningkatkan daya jangkau kamera ( Dept Of Field ) maka harus...

9. Sebutkan fungsi dari Self Timer..

10. Settingan Daylight berfungsi untuk...

Tugas Hari Jumat ,21 Januari 2011 ( Kelas XI MM 1 )

1. Memory card berfungsi untuk....

2. Pengaturan waktu pemotretan otomatis pada kamera digital menggunakan fasilitas....

3. Agar efek gerakan pada obyek bisa terekam maka kita harus....

4. Jika menggunakan power listrik maka kamera dihubungkan melalui...

5. Untuk pengambilan gambar digunakan tombol...

6. Yang membedakan antara kamera analog dan kamera digital adalah...

7. Sensor penangkap kamera adalah...

8. Keunggulan kamera digital dari kamera analog adalah...

9. Bagian paling depan dari kamera digital adalah...

10. Lensa pembidik obyek langsung pada kamera digital disebut...

MATERI KELAS XI Hari Jum'at 21 JANUARI 2011 & Hari Sabtu 22 JANUARI 2011

Peralatan Tambahan

  1. Memory card berfungsi untuk menyimpan data dari hasil pemotretan.

    Ada beberapa type memory card yang tersedia untuk kamera digital, diantaranya SD,MMC (Multi Media Card), SDC, CF, MD, MS, MSPRO dengan beberapa merk memory card yang ada dipasaran seperti : ULTRA, VGEN, KINGSTON, SONY dengan kapasitas daya tampung yang beragam. Misalnya : 16 Mb, 32 Mb, 64 Mb, 128 Mb, 256 MB, 512 MB, 1GB, 2 GB, bahkan ada yang sudah mencapai 4 Gb. Dalam pemilihan memory card hendaklah disesuaikan dengan type dan kemampuan dari Kamera Digital yang dimiliki.





  1. Kabel Data (Data Cable)

    Kabel Data merupakan penghubung antara kamera foto digital dengan komputer, TV dan Printer. Fungsinya memindahkan (transfer) data foto yang ada pada memory card ke komputer untuk keperluan pengeditan atau mencetak foto, menampilkan hasil foto di TV dan untuk mencetak langsung hasil foto ke printer.

    USB Cable Data penghubung kamera dengan komputer atau printer melalui USB PortAudio Visual Cable penghubung kamera dengan TV. Kabel data kamera biasanya hanya bisa untuk kamera yang sejenis.
    sedangkan

  1. Tripod
















    Tripod
    berfungsi membantu dalam proses pemotretan. Untuk pengambilan gambar yang berkualitas diperlukan ketenangan atau minimnya getaran/goyangan kamera saat menekan shutter button sehingga kamera tidak kehilangan fokus. Untuk itu tripod sangat membantu sekali apalagi untuk fotografer tingkat pemula.


  2. Monopod


    Monopod
    mirip tripod, tapi berkaki satu. Lebih mudah dibawa. Hanya dapat menghilangkan goyangan vertikal


  1. Filter berfungsi untuk menyaring cahaya yang masuk. Ada beberapa jenis yaitu :

    1. Filter UV (Ultra Violet)



      Filter UV menyaring cahaya Ultra Violet agar tidak terjadi hazy pada foto-foto landscape, sering digunakan untuk melindungi lensa dari debu.

    1. PL/CPL (Polarizer/Circular Polarizar)


      Filter PL/CPL berfungsi untuk mengurangi bayangan pada permukaan non logam. Bisa juga untuk menambah efek kontras pada foto langit.


Pengoperasian Kamera Digital
Apabila anda ingin melakukan pemotretan sebuah objek maka sebaiknya lakukan persiapan-persiapan sebagai berikut :

Persiapan Awal


Pertama kali untuk keamanan kamera, maka Anda hendaknya memasang tali kamera.


Kemudian periksa battery kamera, jika masih kosong atau battery lemah hendaklah masukkan battery yang masih baru.


Kemudian periksa juga memory card, jika belum terpasang maka silakan dipasang pada slot memory card yang disediakan


Teknik Dasar Pemotretan

Setelah melakukan persiapan awal, berikutnya anda sudah dapat melakukan pemotretan dengan teknik dasar sebagai berikut :

  1. Nyalakan kamera dengan menekan ON/OFF Switch. Jika lampu menyala dan tutup lensa kamera terbuka berarti kamera siap untuk digunakan.


  2. Peganglah kamera dengan dua tangan agar kamera tidak goyang saat Anda menekan Shutter Button.


  3. Berikutnya arahkan kamera pada objek dan lihat hasilnya pada tampilan objek (Image Display) atau bisa melihat langsung melalui Optical Viewfinder kamera.


  4. Setelah lensa kamera bisa menangkap objek pada posisi yang tepat maka tekan tombol shutter. Jangan langsung menekan habis Shutter Button untuk memberikan kesempatan cahaya lebih banyak masuk karena secanggih apapun kamera , tetap perlu waktu untuk bekerja. Jika lampu hijau dekat Optical Viewfindermemory card.
    menyala/berkelip segera tekan penuh Shutter Button untuk mengambil gambar, setelah terdengar bunyi beep berarti pemotretan sudah selesai dan gambar sudah tersimpan pada

Kualitas Image dan Ukuran File
Disamping teknik dasar pemotretan yang perlu anda ketahui adalah tentang hubungan antara kualitas image dengan besarnya ukuran file gambar.

Besar file dan kualitas gambar tergantung dari setting pixel pada saat kamera mengambil gambar dan memprosesnya untuk direkam ke dalam media penyimpanan. Misalnya pada kamera dengan kemampuan 4 Mbit, dengan setting maksimum, tiap gambar akan mencapai ukuran sebesar 9 sampai 15 mega bytes. Ini merupakan ukuran yang sangat besar! Coba bandingkan dengan ukuran disk drive kecil yang hanya menampung 1.4 mega bytes saja.

Untuk menanggulangi hal tersebut, di tiap kamera dilengkapi fasilitas kompresi gambar secara otomatis. Anda tidak perlu pusing dengan bagaimana cara memprosesnya dan settingnya, kamera akan mengaturnya secara otomatis. Mudah saja. Yang perlu Anda ketahui adalah bagaimana cara pengaturannya dan seberapa besar rasio pengkompresian tersebut.

Ada 3 jenis kompresi yang perlu Anda ketahui sebagai pertimbangan sebelum melakukan pemotretan yaitu : kompresi rasio rendah, kompresi rasio tinggi dan tidak ada kompresi

Tidak ada kompresi
Rasio kompresi tinggi
Rasio kompresi rendah
nilai gambar sangat tinggi mutu gambar rendah mutu gambar tinggi
ukuran file sangat besar ukuran file kecil ukuran file besar
filename.tif filename.gif filename.jpg
Gambar cocok untuk dicetak ukuran besar dan liflet Gambar cocok untuk image pada design web Gambar cocok untuk designed multi media

Coba perhatikan gambar di atas. Bila gambar diperbesar beberapa kali akan terlihat perbedaan kualitas. Dengan kompresi tinggi, beberapa titik gambar akan dihilangkan atau dibuat rata dengan seadanya. Akhirnya akan membuat gambar terkotak-kotak dan seakan-akan "pecah" seperti pada gambar bibir di tengah. Dengan kompresi rasio rendah, mutu gambar dapat dipertahankan sehingga gambar akan terlihat lebih alami seperti gambar bibir di sebelah kanan.

Disamping tingkat kompresi, resolusi gambar juga berpengaruh terhadap kualitas image. Semakin besar ukuran resolusi semakin halus kualitas gambar yang dihasilkan, dan sebaliknya semakin kecil resolusi semakin kasar kualitas gambar.



Setting Kamera Digital

Sebelum melakukan pemotretan maka Anda sebaiknya melakukan setting kamera digital sesuai dengan kondisi objek dan hasil yang Anda inginkan. Secara umum fitur-fitur yang biasa disetting pada kamera digital antara lain :

  1. Flash On/Off



    Untuk mengaktifkan flash atau menonaktifkan dilakukan dengan mengakses menu kamera. Default flash kamera dalam keadaan off. Penggunaan flash disesuaikan dengan tingkat pencahayaan yang ada.

  2. Self Timer



    Pada kamera digital self timer merupakan fasilitas untuk mangatur waktu pemotretan yang ditandai dengan nyalanya Self Timer Light yang bisa mencapai 10 detik. Selain memudahkan untuk memotret gambar diri, fitur ini juga berguna untuk mengambil gambar dalam keadaan cahaya yang kurang, karena bisa mengurangi guncangan saat menekan Shutter Button.

  3. Sharpness


    Sharpness merupakan fasilitas untuk mengatur tingkat ketajaman gambar (lebih lembut atau lebih terang) yang akan menimbulkan efek yang berbeda pada image.


  4. White Balance
    Setting White Balance meliputi :
    1. Auto White Balance



      Settingan ini adalah settingan otomatis. Fotografer mempercayakan sepenuhnya kepada kehebatan kamera dan biasanya kamera akan mencari settingan white balance yang paling natural, sama seperti aslinya.

    2. Day Light



      Seperti namanya, settingan ini akan menormalisasi gambar yang berada pada lighting yang berlebihan seperti misalnya dalam kondisi outdoor yang bermandikan cahaya matahari. Warna yang diperkuat adalah kuning kecokelatan.

    3. Tungsten



      Tungsten digunakan untuk menormalisasi gambar yang berada di bawah lampu tungsten. Jika digunakan dalam lingkungan yang normal, maka efek yang dihasilkan menjadi kebiru-biruan. Tidak seperti filter CPL yang membirukan warna biru, tungsten membuat keseluruhan gambar menjadi mayoritas berwarna biru.

    4. Fluorescent



      Settingan ini digunakan untuk menormalisasi gambar yang berada di bawah lampu fluorescent atau yang lebih umum disebut neon warna putih atau lampu TL. Lampu TL adalah salah satu lampu yang paling tidak artistik, karena terlalu banyak menyemprotkan warna putih dan memudarkan warna yang lain. Untuk membuatnya lebih natural, bisa dipakai filter fluorescent.


  5. Picture Resolution



    Pada kamera digital picture resolution merupakan fasilitas untuk mangatur resolusi dari image. Ada 3 jenis resolusi image pada kamera digital yaitu :

  6. Night Mode




    Night Mode berfungsi untuk pemotretan dimalam hari saat cahaya redup/intensitas cahaya rendah

  7. Exposure

    Exposure
    adalah jumlah cahaya yang masuk ke kamera yang mempunyai efek terhadap foto yang dihasilkan. Pencahayaan berlebih akan menyebabkan hasil foto washed-out (lazim disebut over-exposure/OE) dan pencahayaan kurang akan menyebabkan hasil foto gelap (lazim disebut under-exposure/UE). Lalu bagaimana mendapatkan cahaya yang tepat? Anda mengenal apa yang disebut lightmeter dalam dunia fotografi. Lightmeter ada yang built-in di dalam bodi kamera dan ada pula yang handheld. Anda menggunakan lightmeter untuk mengukur cahaya reflektif yang masuk ke dalam lensa dan prosesor kamera akan menentukan apakah sudah sesuai dengan stelan iso kamera Anda. Pada modus auto atau programmed auto, secara otomatis kamera akan mencarikan kombinasi yang tepat antara Aperture dan Shutter Speed. Pada modus Aperture Priority (A/Av) kamera akan menggunakan Aperture yang Anda pilih dan menentukan Shutter Speed yang cocok. Sebaliknya, pada modus Shutter Speed priority (S/Tv) kamera akan menggunakan Shutter Speed yang Anda pilih dan menentukan Aperture yang tepat. Pada modus manual (M) Anda akan harus menentukan kombinasi yang tepat dipandu oleh meter kamera tersebut.


  8. Meter kamera adalah ukuran intensitas cahaya yang masuk itu. Jika meter menunjukkan kekurangan cahaya maka Anda bisa memperkecil Aperture atau memperlambat Shutter Speed. Sebaliknya jika meter menunjukkan kelebihan cahaya maka Anda bisa memperbesar Aperture atau mempercepat Shutter Speed. Perlu diingat bahwa semakin lambat Shutter Speed maka semakin besar peluang obyek kabur karena gerakan tangan, getaran kamera, atau gerakan obyek itu sendiri.

    1. Shutter Speed

      Fungsi dari shutter speed adalah untuk mengatur cahaya yang masuk selama proses pengambilan gambar. Jika memotret objek diam maka shutter speed disetting diangka yang rendah, sedang untuk memotret objek yang bergerak shutter speed disetting diangka lebih tinggi. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk shutter tersebut terbuka akan sangat mempengaruhi "kecerahan" gambar (exposure) dan bagaimana gerakan yang mungkin terjadi akan terekam pula. Banyak orang kadang menyebutnya dengan kecepatan bukaan diafragma. Shuttershutter

      Misalnya : Anda ingin mengambil foto jalanan yang ramai, sehingga terlihat kesan lampu mobil seperti garis-garis merah yang memenuhi jalan. Teknik ini dinamakan Long Exposure.

      Ini bisa dilakukan dengan permainan efek Shutter Speed. Mari Anda lihat contoh di bawah:


      Pada gambar paling kiri Shutter Speed di set pada kecepatan 1/250 detik. Sangat cepat! Dalam hal ini, kamera otomatis akan menentukan kecepatan Shutter Speed sehingga didapatkan hasil yg akurat. Akan tetapi, kadang Anda ingin menampilkan efek seolah-olah objek bergerak seperti kincir angin tersebut bergerak. Hal tersebut bisa didapat dengan mengeset Shutter pada angka yg lebih tinggi. Misalnya pada contoh ini, shutter speed yg digunakan adalah 0,8 detik. Dengan kata lain lensa akan terbuka selama 0,8 detik dan semua yg bergerak akan terekam saling tindih. Akibatnya akan terjadi blur
      dengan kecepatan rendah akan memberikan jatah cahaya yang masuk ke lensa lebih lama. Akibatnya gambar yang terekam seakan-akan lebih lembut dan terang. Sebaliknya, untuk dengan kecepatan tinggi, cahaya yang masuk akan sedikit dan gambar yang dihasilkan akan lebih gelap. di daerah kincir angin. Efek ini akan menimbukan kesan hidup pada foto. Perlu diingat, dengan bukaan yg lebih lama, Anda perlu menggunakan tripod. Sebab tangan Anda sendiri bergerak, yang akan mengakibatkan semua gambar jadi blur. Jadi seandainya tangan Anda bergerak, gerakan tersebut tidak seimbang dengan kecepatan 1/250 detik. Pada kamera, biasanya setting untuk shutter speed bisa ditemui dengan angka sebagai berikut: 1/1000, 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30, 1/15, 1/8, 1/4, 1/2, 0.2, 0.3, 0.6, 1, 1.5, dan seterusnya. 1/250 berarti 250 miliseconds, dan 1.5 berarti satu setengah detik.

    2. Aperture


      Aperture
      atau bukaan rana merupakan lebarnya lubang yang dibuka oleh kamera untuk mengizinkan cahaya masuk. Biasanya disimbolkan dengan angka f/stop. Semakin besar angkanya semakin kecil bukaannya. Apabila memotret diruang yang intesitas cahaya rendah maka dept of file disetting harus lebih lama/besar dengan angka semakin kecil, dan sebaliknya apabila memotret benda diruang yang terang maka dept of file disetting lebih cepat. Karena itu biasa ditulis sebagai penyebut pecahan seperti f/1.4, f/2, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, f/11, f/16, f/22, dst. Aperture ini juga berkaitan dengan DoF (Depth of Field) atau ruang tajam yang bisa Anda definisikan sebagai ruangan di depan dan belakang obyek yang masih masuk dalam jangkauan focusBerikut adalah contoh efek dari setting aperture :



    3. Setting ISO (Sensitivitas Cahaya)
      Pada kamera analog sensitivitas film dikenali lewat angka ASA seperti : ASA 100, ASA 200, sedangkan sensitivitas kamera digital diatur lewat setelan standar ISO. ISO (International Organization for Standardization) mengeluarkan standar untuk sensitivitas cahaya yang disebut ISO 5800. Jenis setelan ISO pencahayaan standar adalah 100, 200, 400 dan 800. Pada kamera yang lebih canggih, tersedia ISO 200 sampai 1600. ISO tinggi mampu menghasilkan gambar yang sempurna dalam ruangan tertutup, namun bisa menghasilkan efek negatif berupa noise (tampilan titik atau goresan pada gambar).

    4. Zooming
      zooming akan menyebabkan perubahan f/stop menjadi lebih lambat (angka besar). Ini tentunya akan berpengaruh pada obyek yang ingin difoto. Penggunaan zoom pada kamera biasanya dibarengi dengan penggunaan zoom head pada flash. Lensa tele/zoom akan mempersempit sudut cakupan lensa dan zoom head pada flash akan mempersempit dispersi cahaya flash itu, yang dengan kata lain menambah intensitasnya sehingga bisa menjangkau lebih jauh. Zoom head pada posisi tele dgn lensa pada posisi wide akan menyebabkan ada bagian foto yang tidak mendapat cahaya atau Anda kenal dengan istilah vignet. Zoom head pada posisi wide dan lensa pada posisi tele akan menyebabkan cahaya flash tidak bisa menjangkau obyek yang jauh.